Ibarat gari besi,
Yang tajam berduri.,
Mengikis,menghiris gelang tangan,
Dalam kembara,anak kecil ,
Yang cuba menyuluh jalan.
Wahai Ali,
Entah mungkin,suatu ketika itu,
Saat engkau diaju beban dunia,
Kau tangis,
Kau takut,
Kerna khuatirmu,akan kudrat kita yang lemah,
Dalam menghitung bicara manusia,
Yang bisa berdolak dalik dan bermain fitnah.
Wahai Umar,
Entah mungkin,suatu waktu itu,
Saat engkau dijemput duduk,
Atas kerusi kecil,
Yang keras,kasar.
Engkau tidak bisa duduk selesa,
Bukan kerna kuasa engkau akur,
Namun kerna jihad engkau bertutur.
Wahai Abu Bakar,
Entah mungkin,suatu masa itu,
Saat engkau tampil berbicara,
Dalam gelora umat,
Yang baru hilang punca,
Bukan nama yang kau sisipkan,
Namun pesanan rasul itu,
Yang engkau titipkan,
Menyemai semula,benih-benih iman.
Dan,aku.
Si insan jahil,
Entah mungkin,suatu ketika ini,
Saat engkau digari kemas,
Tenggelamilah dirimu dalam lautan cinta,
Mabuk,mengimpikan syahid,
Kerna gari besi itu akan mengikis perlahan,
Kulit dan isimu,
Tangislah engkau dalam perjalanan,
Menjadi budak penyuluh jalan,
Dan fahamlah,
Abu bakar,Umar dan Ali itu,
Mereka bukan akur pada tuntutan,
Mereka akur pada ketentuan.
p/s=semoga Allah membantu penulis menempuhi jalan-jalan yang berat ini,masyallah...biarlah hati ini seakan berat,takut dan sedih namun para khalifah ini juag akur dengan ketentuan tuhan...Ya Allah,berikanlah yg terbaik untuk kami semua..amin
Andaikan jalan ini dibuat lurus
ReplyDeletenescaya manusia langsung melihat kegemilangan
di hujung jalan..
Namun Allah menjadikan jalan ini berliku
yang hujung jalannya sulit diterka
supaya terlihat mana manusia yang yakin
akan kegemilangan di hujung jalan
dan mana manusia yang ragu
dalam menapak setiap langkah
Semoga tiada keraguan
bagi kaki ini untuk melangkah
"Dan aku juga.
Gari besi itu,
Meski mengikis tangan si budak kecil,
Meski sakit tajam menusuk pergelangan,
Dan saat tangisan berhamburan dalam kerahsiaan,
Si Penentu yang Agung itu masih melihat dan menilai
Atas ketentuan itu
Dia masih sentiasa meminjam kekuatan
Dan fahamlah,
Gari besi bukan pada semua,
namun sebahagian itu masih bersama merasa,
Apa yang Abu Bakar, Umar dan Ali itu pernah rasa,
Tidak sama, namun
tiada berbeza."
Amin juga.
thanks sahabat...
ReplyDeleteafwan. Allah jua segala pujian diberi.
ReplyDeleteoh, masa di maktab, masa zaman susah, cikgu debat kami ada share satu lagu pasal perjuangan. memang mendalam. maybe u can try. Nada Murni *sekarang Rabbani, tajuk Nun Di Sana.
"Nun disana cita - cita kita
Ya akhirat namanya
Di dunia ini bukan tempat tinggal
Di sini hanya sebentar tidak kekal
Betulkan niat dari sekarang
Bukan sikap kita yang merugikan
Qur'an dan sunnah jadikan panduan
Agar besuk kita tidak kekesalan
Biar susah sedikit kerana tuhan
Untuk menghindar kesusahan yang besar
Yang tidak sanggup ditanggung badan
Ambillah i'tibal kalau mau sedap
Nun disana tiada taulan yang membela
Amal ibadah itulah pembela kita
Ayoh bersegaralah membuat kebajikan
Jangan dilalaikan oleh nafsu syaitan
Pangkat dan harta tidak akan kekal
Bahkan apa yang ada akan ditinggal
Hidup di dunia hanya sementara
Buatlah persiapan untuk kesana
Ayoh bersegeralah menuju Alloh
Qoatillah??? Dia minta ampun pada-Nya
Wajib bila - bila ??? masa benih tiba
Jangan sampai kita tidak bersedia
Nun disana cita - cita kita
Ya akhirat namanya
Di dunia ini bukan tempat tinggal
Di sini hanya sebentar tidak kekal
Betulkan niat dari sekarang
Bukan sikap kita yang merugikan
Qur'an dan sunnah jadikan panduan
Agar besuk kita tidak kekesalan".
or, maybe Sunnah Berjuang/sunnah orang berjuang. also great.